jual calgon | Karbon Aktif Berbahan Tempurung Kelapa - Jual Karbon Aktif Tempurung Kelapa
Untuk info dan pemesanan hubungi :
022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149
Pin BB: 29d2de88
32dbbfb0
e-Mail:
adywater@gmail.com
PENGARUH SUHU AKTIVASI TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF BERBAHAN DASAR TEMPURUNG KELAPA (RESUME JURNAL)
Karbon aktif merupakan padatan berpori yang mengandung 85% - 95% karbon. Bahanbahan yang mengandung unsur karbon dapat menghasilkan karbon aktif dengan cara memanaskannya pada suhu tinggi. Pori-pori tersebut dapat dimanfaatkan sebagai agen penyerap (adsorben). Karbon aktif dengan luas permukaan yang besar dapat digunakan untuk berbagai aplikasi yaitu sebagai penghilang warna, penghilang rasa, penghilang bau dan agen pemurni dalam industri makanan. Selain itu juga banyak digunakan dalam proses pemurnian air baik dalam proses produksi air minum maupun dalam penanganan limbah. Dalam penelitian ini variasi suhu aktivasi yang digunakan pada rentang suhu 500 Csampai dengan 1000 C.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalampemanfaatan limbah tempurung kelapa sebagai karbon aktif dan sebagai sumber informasi mengenai pengaruh suhu terhadap kualitas karbon aktif berbahan dasar tempurung kelapa.tara 300-3500 m3/g dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan karbon aktif mempunyai sifat sebagai adsorben. Pada karbon aktif berupa bubuk, semakin besar luas area permukaan pori adsorben maka daya adsorpsinya juga semakin besar (Abdi, 2008). Karbon aktif dibuat melalui dua tahapan yakni karbonisasi dan aktivasi. Proses karbonisasi merupakan proses pembentukan karbon dari bahan baku dan proses inisempurna pada suhu 400-600 oC. Sedangkan aktivasi adalah proses pengubahan karbon dari daya serap rendah menjadi karbon yang mempunyai daya serap tinggi. Untuk menaikkan luas permukaan dan memperoleh karbon yang berpori, karbon diaktivasi menggunakan uap panas, gas karbondioksida dengan suhu antara 700-1100 C, atau penambahan bahan-bahan mineral sebagai activator. Massa karbon aktif dipengaruhi oleh suhu aktivasi. Semakin tinggi suhu aktivasi maka massa karbon aktif semakin berkurang.
Selain itu, semakin tinggi suhu aktivasi karbon aktif akan semakin banyak kadar air yang menguap sehingga mempengaruhi kualitas karbon aktif (Darmawan, 2009). Iodimetri merupakan suatu metode titrasi iodometri secara langsung yang mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod standar. Salah satu sifat dari iodium adalah harga potensial standar (Eo) iodium berada pada daerah pertengahan yaitu iodiumdapat digunakan sebagai oksidator maupun redukor. Walaupun pada dasarnya iodium akan lebih gampang mengoksidasi dari pada mereduksi (Khopkar, S.M., 2008).
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI No.06-3730) kadar iod dalam karbon aktif mencapai nilai maksimum 750 mg/g (Hendra, 2006). Untuk pengujian kualitas karbon aktif pada penjernihan air, perlu diketahui pH standar air bersih menurut Departemen Kesehatan yaitu 6,5-9,0.Pada penelitian ini karbon aktif dibuat dengan 6 variasi suhu aktivasi yakni 500 C, 600 C, 700 C, 800 C, 900 C dan 1000 C. Ini bertujuan melihat suhu optimum untuk menghasilkan karbon aktif yang cukup baik. Pada tahap aktivasi, digunakan sampel karbon tempurung kelapa sebanyak 200 gram untuk setiap suhu aktivasi dengan lama aktivasi selama 3 jam.
Berikut hasil aktivasi karbon aktif tempurung kelapa. Massa karbon aktif setelah aktivasi terbesar diperoleh pada suhu 500 C yaitusebesar 103,63 gram dan massa terendah pada suhu 1000 C sebesar 18,18 gram. Hal ini dapat disebabkan pada suhu 500 C belum banyak kandungan air dan zat organik yang teruapkan. Sebelum diaktivasi air dan zat organik masih terkandung di dalam karbon, akan tetapi setelah dipanaskan air dan zat organik tersebut ikut menguap. Semakin tinggi suhu semakin banyak pula air dan zat organik yang menguap sehingga mengakibatkan berkurangnya massa karbon aktif. semakin berkurang.
Daya adsorpsi karbon aktif terhadap iod memiliki korelasi dengan luas permukaan dari karbon aktif. Semakin besar angka iod maka semakin besar kemampuannya dalam mengadsorpsi adsorbat atau zat terlarut. Salah satu metode yang digunakan dalam analisis daya adsorpsi karbon aktif terhadap larutan iod adalah dengan metode titrasi iodometri. Kereaktifan dari karbon aktif dapat dilihat dari kemampuannya mengadsorpsi substrat. Daya adsorpsi tersebut dapat ditunjukkan dengan besarnya angka iod yaitu angka yang menunjukkan seberapa besar adsorben dapat mengadsorpsi iod. Semakin besar nilai angka iod maka semakin besar pula daya adsorpsi dari adsorben. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa suhu aktivasi mempengaruhi kualitas karbon aktif yang terbentuk. Dari uji kualitas karbon aktif yang dilakukan, kualitas karbon aktif yang terbaik diperoleh pada suhu 1000 oC dengan kadar air 7,7 %, kadar abu 0,84 % memenuhi standar SII 0258-79 dan memiliki daya serap terhadapkadar iod sebesar 586,318 mg/g yang memenuhi standar SNI 06-3730. Penjernihan air menggunakan karbon aktif dari suhu aktivasi 1000 oC menghasilkan air yang paling jernih, tidak berbau dan memenuhi pH standar air (7,0-7,5).
Kantor :
Surabaya :
Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo
Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480
Bandung:
Jalan Mande Raya No 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung
Bekasi:
Jalan Bintara Jayaraya No.3 Bekasi Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar